Pentingnya Menyiapkan Rencana untuk Anak–Seorang ibu yang tinggal di Jakarta merencanakan untuk berekreasi dengan anak-anaknya ke Kebun Raya Bogor. Anak-anak begitu senang dan mereka mempersiapkan untuk perja lanan esok hari.
Namun apa yang terjadi keesokan harinya, ternyata turun hujan. Si ibu lalu berpikir, jika di Jakarta saja sudah hujan, bagaimana dengan di Bogor yang terkenal dengan julukan Kota Hujan.
Akhirnya, si ibu mengatakan pada ket iga anaknya bahwa mereka batal pergi ke Bogor. Ketiga anaknya tentu kecewa, salah seorang anaknya yang baru kelas 1 SD marah dan menangis. Si ibu berusaha menjelaskan bahwa kalaupun tetap berangkat mereka tidak dapat bermain, karena becek dan hujan. Namun si anak tetap menangis, bahkan membanting tas dan mainan yang sudah disiapkan.
Si ibu merasa tindakan anaknya sangat tidak sopan. la balik memarahi anaknya. Namun si anak semakin ngambek. Si ibu merasa putus asa karena tidak bisa men-diamkan anaknya. la berkata, “Sudah, kalau begini, ibu tidak akan pernah lagi mengajak kalian berekreasi ke ma-napun!” Lalu ia menyibukan diri dengan mengerjakan pekerjaan rumah.
Si anak menangis cukup lama dan akhirnya tertidur. Si ibu merasa terenyuh melihat kondisi anaknya. Lalu di-pindahkannya ke kamarnya. Di kamarnya si ibu melihat beberapa buku di meja belajarnya, salah satunya masih terbuka. Isinya tentang bunga teratai raksasa dari hutan Amazon yang berdiameter 1,5 meter yang tumbuh di Kebun Raya Bogor.
Si ibu kini mengerti, rupanya si anak sudah membaca banyak hal tentang Kebun Raya Bogor. Pikirannya sudah dipenuhi dengan berbagai hal yang ingin diketahui di sana. Dia tidak siap ketika rencana kepergiannya tiba-tiba dibatalkan.
Kejadian semacam itu banyak terjadi dalam keluarga. Kadang anak berperilaku buruk karena tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak ia harapkan, seperti perubahan rencana yang mendadak.
Baca : Pentingnya Menumbuhkan Sikap Sopan Santun Pada Anak Sejak Dini.
Pentingnya Menyiapkan Rencana untuk Anak
Bagi anak-anak usia dini sangat penting kegiatan dan aktivitas yang disusun secara terjadwal dan rutin. Hal itu berguna agar anak mampu beradaptasi dan belajar mengontrol dirinya sendiri, juga akan menimbulkan pe-rasaan aman.
Agar anak sehat secara fisik dan mental, ia harus memiliki perasaan aman yang kuat. Sebuah lingkungan yang aman bagi anak usia dini salah satu syaratnya harus dapat diprediksi (predictable). Artinya kegiatannya sudah rutin, terjadwal, dan terencana. Kegiatan dan lingkungan yang aman akan membantu anak untuk berinteraksi, dan juga melatih dirinya agar lebih aktif serta meningkatkan kepercayaan dirinya. Biasakan mengajak berbicara pada anak untuk menyampaikan rencana dan kegiatan yang akan dilakukan.
Bayangkan jika anak harus menghadapi kegiatan yang tidak beraturan, tidak terjadwal, tidak ada alur rutinitas, dan serba mendadak, maka ia tidak akan merasa aman dan nyaman.
Karena itu, penting untuk memberitahu rencana-rencana pada anak, sekaligus plan B (alternatifnya). Pada contoh kisah di awal si ibu bisa berkata, “Jika cuaca cerah, InsyaAllah kita akan pergi ke Kebun Raya Bogor. Namun jika hujan, kira-kira apa ide kalian untuk mengisi hari Minggu kita?” Biarkan anak-anak memberikan alterna-tif kegiatannya, sehingga mereka terlibat dengan rencana. Jika ia bisa membayangkan berbagai hal yang akan terjadi, maka ia akan dapat mengontrol dirinya. ♦ OLEH IDA S. WIDAYANTI Penulis buku Serial Catatan Parenting, Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia.