Bulan Oktober 2021 lalu, ratusan da’i yang aktif dalam menghadapi pemurtadan berkumpul di Pondok Pesantren Nuu Waar, Bekasi, Jawa Barat. Mereka mengikuti acara Diklat Nasional Kristologi ke-6 yang digelar oleh Lembaga Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia (LDK MUI).
Sekretaris Umum MUI, Dr. Amirsyah Tambunan, yang membuka acara mengatakan bahwa agenda menghadapi pemurtadan harus dilakukan secara struktur dan sistematis.
“Perlu dilakukan sinergi kelembagaan dan upaya langkah ekonomi, sebab pemurtadan seringkali masuk dengan motif ekonomi,” ujarnya seperti dikutip dari Hidayatullah.com (4/10/2021).
Ketua LDK MUI, Ustadz Abu Deedat Syihabudin, menegaskan bahwa upaya pemurtadan saat ini sedang marak di media sosial, salah satunya melalui channel Youtube. “Berisi kesaksian-kesaksian para murtadin yang mengaku mantan ustadz, mantan ulama, dan lain-lain,” ungkapnya.
Laporan khusus ini mencoba untuk menelisik lebih jauh tentang fenomena kesaksian para murtadin itu. Benarkah pengakuan mereka?
TIM LAPORAN KHUSUS
Penanggung jawab: Ahmad Damanik. Reporter: Ahmad Damanik, Azim Arrasyid. Editor: Pambudi Utomo
Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi Februari 2022.