15.1 C
New York
Kamis, April 24, 2025

Buy now

spot_img

Ojek Syar’i Online: Dari Muslimah untuk Perempuan

Lebih nyaman dan terhindar dari pelecehan seksual

Tak pernah terbayang dalam benak Evilita Adriani sukses mengembangkan bisnis ojek syar’i (Ojesy), yaitu ojek online dengan customer (pelanggan) khusus wanita dan driver (sahabat pengendara) yang seluruhnya juga Muslimah berhijab.

Suatu waktu, Evi, demikian biasa dipanggil, ingin mencari sesuatu yang menantang. Pilihannya kemudian menjadi  freelance jasa pengetikan serta kurir wanita. “Customer pertama yang saya bonceng justru Nasrani,” kenang Evi, sapaan akrabnya, membuka kisah kepada Suara Hidayatullah.

Ia pun merasa nyaman karena customer-nya sesama wanita, sehingga lebih luwes untuk berbagi pengalaman ataupun beragam informasi selama perjalanan menuju tujuan. Dari situlah awal mula Evi mendapatkan ide mendirikan perusahaan Ojesy.

“Waktu itu, saya juga suka mengamati fenomena sosial di jalan seperti banyaknya Muslimah yang tidak mengenakan hijab, pelecehan seksual di transportasi umum, dan lainnya. Dulu belum ada gojek atau grab (Surabaya). Jadi, itu base on masalahnya kenapa bikin Ojesy,” jelasnya menambahkan.

Tahun 2015, untuk memantapkan usaha Ojesy, Evi pun mengajak Reza Zamir untuk kerja sama. Zamir  memiliki pengalaman berbisnis dan  background manajemen. “Mas Reza jadi Co-Foundernya,” ujar wanita kelahiran Surabaya,  24 April 1996 ini.

Menjadi Driver Pertama

Pertama kali yang dilakukan Evi adalah membuat fanspage Ojek Syar’i. Ia mengundang dan menambahkan pengguna facebook yang berpotensi menjadi customer sebagai teman. Ternyata, hari pertama membuat fanspage itu langsung ada peminat.

“Saya pun yang menjadi driver untuk pertama kalinya,” selorohnya.

Seiring waktu, ada pengguna facebook yang kirim pesan berisi tentang keinginan untuk gabung menjadi driver. Dari situ, Evi langsung membuka pendaftaran untuk para driver. Awalnya dari Surabaya, lalu menyebar ke Sidoarjo, Gresik, dan terus berkembang hingga mencapai 20 kota di Indonesia.

“Kini, kami fokuskan hanya di 5 kota yaitu Surabaya, Depok, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan. Untuk driver, ada sekitar 1.200 orang,” jelasnya.

Menariknya, tidak lama setelah launching, Ojesy langsung booming. Karena, salah satu pengguna facebook yang dikirimi permintaan pertemanan itu adalah seorang jurnalis. Dari jurnalis itu informasi menyebar ke jurnalis lain dengan cepat. Bahkan masih pada tahun 2015, ia diundang sebagai tamu dalam beberapa acara televisi.

Berganti Nama

Layanan yang ditawarkan Ojesy untuk pertama kalinya berupa jasa layanan antar jemput dengan sistem langganan. Sampai sekarang pun, kata Evi, omset tertinggi masih diperoleh dari layanan tersebut. Karena, costumer biasanya berlangganan untuk waktu 2 sampai 3 tahun.

“Jasa layanan antar jemput ini banyak dipakai oleh anak-anak sekolah ataupun para pekerja. Dan itu dilayani satu driver dan tak gonta-ganti,” jelasnya.

Sejak 2015 sampai 2018, Evi membranding usahanya itu dengan nama Ojesy, tapi karena berbagai pertimbangan, pada tahun 2019 diubah menjadi SyariHub. Sejak perubahan nama itu, lanjutnya, banyak sekali tawaran kerjasama hingga akhirnya muncul beberapa layanan baru lainnya.

“Kita tidak antar jemput saja, tetapi ada juga layanan guru ngaji privat. Jadi, kita datang ke rumah. Visi kita sekarang menyatukan, menggerakan, dan membangun ekonomi syariah,” ujarnya.

Untuk layanan guru ngaji menyesuaikan permintaan customer. Misal apakah ingin menggunakan metode Umi, Tilawati, atau lainnya. Kemudian, apakah ingin belajar tajwid, tahsin, tahfizh, ataupun ketiganya. “Itu tergantung kebutuhan customer,” katanya.

Selain itu, ia juga akan me-launching SyariHub Kabar Dakwah, kerjasama dengan berbagai komunitas Muslim Surabaya. Programnya berupa kajian keislaman serta umum, memposting artikel atau poster dakwah lewat instagram, dan sebagainya.

Kemudian, ada juga SyariHub Store yang fokus pada bidang fashion. Di layanan ini driver dapat menjadi pendakwah ekonomi digital. Tugasnya adalah membantu dalam memasarkan produk-produk SyariHub Store.

“Kita sedang uji coba ke para driver. Itu juga dapat menjadi pemasukan tambahan bagi mereka. Mungkin ketika mengantar customer, mereka juga bisa menawarkan produk-produk SyariHub,” terangnya.

Evi menjelaskan syarat untuk menjadi driver SyariHub yaitu wanita Muslimah berhijab. Pernah ada satu peristiwa, katanya, di mana salah satu driver yang sehari-harinya tidak berhijab. Namun, karena terbiasa memakai hijab ketika menjadi driver SyariHub, alhamdulillah sekarang istiqamah berhijab.

“Bisa dibilang, SyariHub ini juga sebagai sarana dakwah. Sama seperti guru ngaji. Itu ada customer yang muallaf. Jadi, setelah berganti nama SyariHub kita berharap persepsi orang juga berubah tak lagi ojek syar’i, tapi pendukung Islam,” harapnya.

Bermanfaat untuk Orang Lain

Ketika ditanya mengenai banyaknya kompetitor, Evi mengatakan, ia tidak fokus kepada kompetitor yang ada, tapi bagaimana SyariHub dapat lebih berkembang serta memiliki dampak positif untuk driver seperti dapat penghasilan yang layak, pemasukan tambahan, dan sebagainya.

“Intinya kita akan terus memutar otak,” ujar mahasiswa aktif jurusan Hubungan Internsional Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya ini.

Pembagian hasilnya yaitu, 80 persen untuk driver, 20 persen untuk pengelola SyariHub. Sementara untuk guru ngaji, tergantung kelas privat atau per kelompok. Kalau privat, per datang akan dibayar Rp 40 ribu. Kalau kelompok maka tergantung kelompoknya. “Kelompok ada yang 2 orang per kelompok, ada juga 5 orang per kelompok,” katanya.

Selain fokus, dalam mengelola bisnisnya, Evi memegang dua prinsip utama yaitu, dalam rangka menolong agama Allah SWT. Katanya, ketika kita menolong agama Allah SWT, maka Allah SWT akan menolong kita. “Kita ingin mencitrakan SyariHub sebagai trend center Muslim yang positif,” jelasnya.

Kedua, dapat memberikan kebermanfaatan bagi manusia. Sebagaimana sebuah hadits menyatakan, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi oranglain.

*Achmad Fazeri/Suara Hidayatullah

*Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi April 2020

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,300PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles