Sebuah video seorang perempuan memamerkan deretan panjang prestasinya viral di media sosial (medsos). Selain medali dan sertifikat kejuaraan, juga nilai 100 dalam berbagai mata kuliah.
Video tersebut ditonton lebih dari 4,5 juta dan mendapat 890 ribu like. Banyak warganet yang berkomentar di antaranya seperti, “Otakku menjerit melihat ini semua (emoji menangis)” atau “Aduh otak gua jadi insecure!”
Dalam sebuah survei mengenai dampak medsos, ada pertanyaan, “Apa medsos membuat rasa insecure seseorang meningkat? Bagaimana pandangan Anda tentang ini? Ternyata banyak yang membenarkan.
Salah satu responden berkata, “Menurut saya, Iya. Sebab di sana sering sekali ada trend seperti Crazy Rich Check, Rich Friend Check, dan lainnya yang sering memamerkan fisik, pasangan, harta. Hal itu membuat saya jadi insecure dan mengganggu perkembangan hidup saya.”
Pemakaian istilah insecure belakangan meningkat di kalangan remaja. Ia adalah perasaan yang muncul pada diri seseorang dalam bentuk kegelisahan, merasa tidak aman, serta tidak percaya diri karena cara pandang pada diri sendiri. Contoh insecure ditandai dengan perasaan kurang sempurna, sehingga melihat kesuksesan, kehebatan, serta penampilan orang lain, membuatnya insecure.
Remaja cenderung merasakan tekanan, khawatir, serta rasa tidak percaya diri yang berlebihan sebab harapan mereka yang tinggi. Kondisi yang berlebihan itu bisa berakibat fatal, seperti tindakan bunuh diri.
Contoh tokoh dalam Islam terkait insecure? Salah satunya yakni, Abu Hurairah. Beliau datang kepada Rasulullah SAW untuk beriman. Ketika sudah masuk Islam, beliau totalitas mendampingi Rasulullah SAW. Abu Hurairah adalah salah satu Sahabat yang disebut Ahlu Sufah yang tinggal di paviliun Rasulullah SAW.
Ketika pindah dari Yaman, beliau menyerahkan dirinya untuk mengabdi kepada Rasulullah SAW dan perjuangan Islam. Itulah sebabnya meskipun masa bergaul hanya tiga tahun, tetapi banyak sekali menghafal Hadits, karena beliau sangat mengkhususkan waktunya.
Abu Hurairah berkata, “Ya Rasulullah, aku tidak punya rumah yang aku harus kembali padanya. Aku tidak punya pekerjaan yang aku terikat dengannya, dan aku tidak punya harta yang harus aku jaga. Karena itu, aku punya waktu yang banyak untuk mendampingimu, mengikutimu, serta belajar darimu, wahai Rasulullah.”
Sangatlah unik ucapan Abu Hurairah. Beliau mengatakan tiga hal yang menurut banyak orang sebagai kekurangan serta bisa mengakibatkan insecure. Namun, beliau luar biasa melihat tiga kekurangan itu sebagai kelebihannya. Inilah cara pandang hebat yang membuat seseorang selalu produktif dalam hidupnya.
Cara pandang itu sesungguhnya dilandasi kekuatan iman yang menimbulkan perspektif positif terhadap kondisi apapun. Apa saja yang dilihat orang sebagai hal negatif, baginya bisa menjadi positif dengan cara berbeda.
Penulis: Ida S Widayanti (Pegiat Parenting dan Praktisi Pendidikan)
Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi Januari 2022.