Termasuk salah satu masjid yang makmur di Surabaya. Banyak program yang dijalankan mulai dari bidang sosial, dakwah, hingga pendidikan.
Sore itu, masjid ar-Rahmah Surabaya tampak ramai. Beberapa orang lagi asyik berbincang. Ada yang mengaji sendiri. Tak sedikit yang duduk melingkar untuk mengikuti halaqah al-Qur’an. Sementara di salah satu sudut, beberapa jamaah terlihat fokus menyetorkan hafalannya kepada seorang ustadz.
Di pekarangan masjid pun terdapat gerai. Di salah satu gerai beberapa pemuda sibuk menata piring di sebuah meja dan mengisinya dengan aneka macam kue. Sedangkan di gerai lainnya, beberapa pemuda sibuk mengisi piring dengan nasi beserta lauk pauknya.
Suasana menanti waktu berbuka seperti itu sangat mudah didapati pada bulan Ramadhan. Tetapi tidak di masjid ar-Rahmah Surabaya. Setiap Senin dan Kamis sore, pengurus takmir mengadakan halaqah al-Qur’an dan menyediakan sajian berbuka bagi siapa saja yang menjalankan puasa Sunnah. Tak hanya kue, tetapi juga minuman serta makanan berat seperti nasi, sayur, dan lauk pauk.
Tak hanya Senin dan Kamis sore, pengurus takmir juga seringkali menyediakan makan siang gratis kecuali pada akhir pekan. Siapapun bisa makan. Dan khusus bagi jamaah yang shalat Shubuh berjamaah di masjid ini pada hari Jum’at, bisa ikut menyantap sarapan gratis setelah selesai mengikuti kajian.
Itulah salah satu program kemakmuran masjid ar-Rahmah Surabaya di bidang sosial. Selain makan gratis, ada juga pasar sayur gratis serta program santunan sembako untuk yatim dan dhuafa.
“Kami ingin masjid ini menjadi tempat menyatukan umat serta warga sekitar. Kami mulai dari masalah makan dulu. Kalau sudah makan berjamaah, duduk bersila berhadapan, tidak ada lagi penyekat kasta atau golongan. In-syaAllah interaksi antara jamaah juga lebih baik,” ujar Refrana Afandi, pengurus takmir Masjid ar-Rahmah Surabaya kepada Suara Hidayatullah, beberapa waktu lalu.
Pengurus juga menyediakan layanan kesehatan gratis berikut fasilitasnya mulai dari dokter, klinik, apotek, hingga mobil ambulan. Siapapun dapat berobat.
Kaderisasi Imam Masjid
Untuk program bidang dakwah, hampir setiap hari pengurus menggelar kajian rutin tematik. Rata-rata dihadiri lebih dari 200an orang jamaah. Masjid ini juga tak pernah sepi dari lantunan ayat suci al-Qur’an dengan adanya program One Day One Jus (ODOJ).
Kajiannya cukup beragam, mulai dari kajian Hadits, tauhid, fiqih, tafsir, tahsin, hingga muamalah. Pematerinya dari ustadz-ustadz yang kompeten. “Tak hanya di masjid, kami juga ada program One House One Ustadz. Pembinaan langsung ke rumah-rumah masyarakat. Kami juga menyediakan imam-imam shalat yang berkualitas,” paparnya.
Masjid yang berlokasi di Jalan Teluk Buli I, Nomor 3, 5, 7, Perak Utara, Pabean Cantian, Surabaya ini, juga mengelola lembaga pendidikan formal maupun non formal. Diantaranya Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) ar-Rahmah, yang ingin mengkader imam dan manager masjid yang berkualitas.
Juga ada sekolah tahfidz gratis di Klinik Tahsin dan Tahfidz ar-Rahmah, dengan tujuan untuk melahirkan imam dan penghafal al-Qur’an yang memiliki bacaan berkualitas.
“Untuk mendengarkan murotal Qur’an kader kami, bisa kunjungi media sosial kami. In-syaAllah semua kegiatan dari kajian hingga murotal, tak hanya dapat disaksikan secara offline, tetapi bisa juga online lewat channel youtube kami,” imbuhnya.
Pengurus juga mengelola sekolah non formal yang menyasar remaja setingkat SMP dan SMA. Yaitu mellaui Madrasah Diniyah (Madinah) dan Madrasah Akhir Pekan (Makkah).
Untuk menopang seluruh program kemakmuran masjid, pengurus mendirikan baitul maal yang mengelola wakaf produktif. Termasuk menjalankan beberapa usaha seperti katering, aqiqah, dan swalayan. “Kami juga menghadirkan kajian-kajian ekonomi keummatan untuk jamaah,” tambahnya.
Ingin Menjadi Basis Pusat Dakwah
Masjid ar-Rahmah Surabaya didirikan mulai tahun 2011, dan diresmikan pada tahun 2012. Masjid ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 12×35 meter persegi, dengan luas bangunan sekitar 850 meter persegi.
Arsitektur bangunan masjid ini “mengadopsi” arsitektur masjid-masjid di Turki. Termasuk juga, warna cat dindingnya seperti coklat keemasan yang dipadukan sama krem dan putih dengan sebuah menara yang menjulang ke angkasa.
Masjid yang berdiri di tengah-tengah perumahan warga ini memiliki tiga lantai. Lantai utama digunakan untuk shalat rawatib, lantai dua sebagian untuk shalat dan sebagian lagi untuk ruang belajar santri penghafal al-Qur’an. Sedang lantai tiga untuk laboratorium serta ruang belajar. Kapasitasnya mampu menampung sekitar 900 orang.
Untuk fasilitas masjid pun cukup lengkap. Mulai dari ruang shalat yang terawat serta dilengkapi dengan pendingin udara, kamar mandi serta toilet yang selalu dijaga kebersihannya hingga lapangan parkir yang luas.
“Kami inigin menjadikan masjid ini sebagai salah satu basisnya pusat dakwah di Surabaya. Kami juga ingin masjid ini menjadi masjid percontohan nasional yang tidak hanya berdaya, tetapi juga memberdayakan,” terangnya.
Refrana juga berharap, masjid ini bisa terus istiqamah menghadirkan program-program kemakmuran, sehingga masjid ar-Rahmah tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keilmuan hingga muamalah.
“Semoga semakin banyak masjid yang semakin semarak menghadirkan magnet kemakmuran. Semakin ramai masjid, maka akan semakin baik umat ini,” tutup Refrana. *Sirajuddin Muslim/Suara Hidayatullah
Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi Februari 2022.