17.6 C
New York
Jumat, September 22, 2023

Buy now

spot_img

DICARI, ULAMA ENSIKLOPEDIS

Dikotomi Pendidikan

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebabnya, melalui pendidikan, pola pikir dan karakter manusia banyak terbentuk.

Namun, keadaan saat ini kurang kondusif bagi umat Islam, karena adanya dikotomisasi. Jika belajar agama, maka biasanya akan kurang pengetahuan umumnya. Jika belajar umum, maka biasanya akan kurang pengetahuan agamanya.

Memang banyak sekolah Islam telah berdiri. Banyak pesantren sudah mengenalkan sains dan pengetahuan umum. Fenomena ini menunjukkan kesadaran dan upaya yang perlu didukung, karena memang tidak mudah mewujudkan pendidikan yang integral.

Dikotomisasi pendidikan muncul akibat ideologi sekuler. Agama dianggap tidak terkait dengan pendidikan dan peradaban. Agama hanya urusan individu dengan Tuhan.

Dalam Islam, agama mencakup sekaligus peradaban. Oleh karena itu, pendidikan tidak boleh bertentangan dengan prinsip agama.

Saat ini, terkadang materi pendidikan tereduksi pada pendidikan materi semata. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), misalnya. Alam dimaknai sebagai alam materi saja. Padahal, selain itu ada alam ghaib, ada alam ruhani yang bahkan lebih penting daripada alam materi.

Dalam ajaran Islam, alam adalah segala sesuatu selain Allah. Bukan hanya alam materi, tapi ada alam ghaib. Ada siksa kubur, ada kehidupan setelah kematian, ada alam para malaikat. Alam ruhani. Allah menciptakan malaikat, jin, setan, dan mahkhluk tersebut ada di alam yang bukan materi.

Begitu juga tatkala mempelajari tentang makhluk hidup dan ciri-cirinya. Secara umum, materi yang selalu diajarkan tentang makhluk hidup adalah perihal manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Padahal malaikat juga termasuk makhluk hidup. Ia bukan benda mati, karena bergerak dan memiliki kehidupan. Namun, makna makhluk hidup lagi-lagi direduksi kepada apa yang tampak.

Di dalam materi agama saat ini, juga diajarkan tentang malaikat, yang menjadi rukun/prinsip iman seorang Muslim. Namun dalam materi IPA, malaikat telah “dilenyapkan” dari alam. Malaikat tidak dianggap penting bahkan dianggap tiada di alam dan bukan makhluk.

Ulama Ensiklopedis

Peradaban Islam pernah melahirkan ulama-ulama ensiklopedis. Mereka menguasai lintas disiplin ilmu.

Salah satunya adalah Fakhruddin al-Razi (1150-1210). Ia menguasai al-Qur’an, Hadits, tafsir, fiqih, ushul fiqih, sastra Arab, perbandingan agama, filsafat, logika, matematika, IPA, astronomi, dan kedokteran.

Ia menulis banyak karya dalam banyak disiplin ilmu. Ia ulama yang pakar filsafat. Ia sastrawan yang pakar logika dan matematika. Ia dokter sekaligus pakar astronomi.

Karyanya lebih dari 100 judul. Hingga saat ini sekitar 50 judul sudah dicetak. Satu judul kadang terdiri dari beberapa jilid.

Sebagian karyanya masih dalam bentuk manuskrip yang diketahui keberadaannya. Namun, sebagian lagi belum diketahui, entah hilang atau ada.

Fakhruddin al-Razi adalah contoh ulama yang melakukan integrasi ilmu. Ia melengkapi ilmu syariah dan tafsir al-Qur’annya dengan logika, filsafat, dan sains. Filsafat dan ilmu pengetahuan alamnya dikaitkan dengan al-Qur’an, Hadits, dan pendapat para ulama.

Pendekatannya integral dan komprehensif. Ia memasukkan materi logika ke dalam fiqih, ushul fiqih, dan kalam. Karya-karyanya merupakan produk dari sosok ulama yang ensiklopedis.

Fakhruddin al-Razi menulis tafsir sebanyak 32 jilid dengan judul Mafatih al-Ghayb atau dikenal dengan at-Tafsir al-Kabir. Metodologinya tidak terbatas kepada pendekatan tata bahasa dan riwayat saja, namun dengan menggunakan berbagai pendekatan lintas ilmu.

Karya tafsirnya menjadi unik kerana banyak pembahasan yang tidak terdapat di dalam buku-buku tafsir sebelumnya. Penafsirannya holistik kerana keilmuannya yang ensiklopedis.

Saat kita membaca tafsir ayat perihal manusia, ruh, dan jiwa, kita seperti berada dalam kuliah filsafat moral dan filsafat manusia. Tafsirnya tentang mukjizat dan penciptaan alam, membuat pembaca seperti sedang belajar IPA. Pengetahuannya tentang metafisika dan IPA terungkap dalam tafsirnya. Sebaliknya, dalam IPA, psikologi, dan filsafat, ia juga membahas ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits.

Bagi Fakhruddin al-Razi, al-Qur’an diturunkan supaya bermanfaat dan rahasia-rahasianya tersingkap, bukan untuk tujuan dari sisi tata bahasa dan riwayat saja. Al-Qur’an perlu diungkap dengan menggunakan berbagai ilmu yang justru akan menunjukkan Mahakuasanya Allah.

Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi yang paling penting. Al-Qur’an memuat bukti-bukti akal yang menunjukkan tauhid, hari kebangkitan, kenabian, dan tentang sifat-sifat Allah yang tidak ada di dalam kitab-kitab lainnya.

Fakhruddin al-Razi menegaskan pentingnya akal kerana manusia diciptakan untuk mengetahui. Manusia diajak untuk berpikir dan merenungi agar mengetahui hakikat sesuatu.

Bagi Fakhruddin al-Razi, ilmu tafsir menggiring pada pengetahuan tentang Allah beserta sifat-sifat-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya, dan hukum-hukumNya. Inilah pengetahuan tertinggi dan ilmu yang paling mulia.

Mufassir setelahnya menjadikan karya tafsirnya sebagai rujukan. Misalnya tafsir al-Baydawi (685 H), Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil. Berpengaruh juga terhadap ulama di Nusantara seperti an-Nawawi al-Bantani (1897), ketika menulis Marāḥ Labīd.

Muhammad ‘Abduh berkomentar, “ Fakhruddin al-Razi telah menambah bentuk lain dari al-Qur’an dengan memasukkan ke dalam tafsirnya ilmu-ilmu matematika, fisika, dan lainnya dari ilmu-ilmu modern yang ada pada zamannya seperti ilmu astronomi Yunani dan yang lain.”

Apa yang telah dilakukan oleh Fakhruddin al-Razi perlu diulangi kembali. Pengetahuan umum perlu dilandaskan kepada al-Qur’an dan Hadits. Sebaliknya, pengetahuan al-Qur’an dan Hadits juga perlu diterjemahkan ke dalam kehidupan.

Untuk menerjemahkannya, maka pengetahuan umum diperlukan. Aqidah dan syariah dijadikan dasar dalam menyaring berbagai konsep yang belum tentu sesuai dengan ajaran Islam.

*Adnin Armas (Peneliti INSISTS)

*Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi Maret 2020

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,867PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles