21.4 C
New York
Sabtu, September 14, 2024

Buy now

spot_img

Cara Ulama Menghindari Sifat Sombong

فَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ ﴿٢٢﴾ لَا جَرَمَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

“Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. an-Nahl 16 : 22-23)

Muqadimah

Saat memperingati HUT ke-70 RRC pada Oktober 2019 lalu, Presiden China Xi Jinping mengatakan dalam pidatonya, tidak ada kekuatan yang sanggup menghentikan perkembangan Tiongkok.

Setelah mengucapkan hal tersebut, Xi Jinping dibikin bingung karena negeri yang dipimpinnya digoncang virus corona yang mematikan. Sampai saat ini, virus itu menghantui pemerintah maupun rakyat China, sebab telah banyak memakan korban jiwa.

Apa yang diucapkan Xi Jinping bukan hal baru. Sejak dulu, orang-orang kafir dikenal suka menyombongkan diri. Kesombongan tersebut semakin tampak ketika mereka memiliki kekuasaan atau kekuatan. Karakter seperti itu telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa…” (al-Fath 48 : 26)

Sifat sombong merupakan warisan Iblis. Allah menyebut Iblis sebagai kafir, bukan karena tak percaya kepada Allah, tetapi karena dia menolak perintah Allah agar menghormat Adam. Iblis merasa diri lebih baik serta lebih hebat daripada Adam. Dalam diri Iblis ada kesombongan, sehingga ia diusir oleh Allah dari surga-Nya.

Makna Ayat

Dalam tafsir Jalalain dijelaskan, ayat itu menerangkan tentang keadaaan  orang-orang kafir yang hatinya mengingkari keesaan Allah. Sedang mereka sendiri orang-orang yang sombong yaitu takabur tidak mau beriman kepada adanya akhirat. (Tafsir Jalalain, 1/348)

Menurut Ibnu Katsir, dalam ayat tersebut Allah memberi kabar, bahwa hati orang-orang kafir mengingkari keesaan Allah. Sebagaimana Allah memberi kabar, kalau mereka heran Allah itu hanya satu, “Mengapa Dia menjadikan ilah-ilah itu Ilah yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.” (Shaad 38 : 5)

Mereka juga sombong karena tidak mau beribadah kepada Allah serta hati mereka ingkar untuk mentauhidkan Allah. Karena itu, Allah berfirman, laa jarama (tidak diragukan lagi), maksudnya dengan benar. Allah juga akan membalas mereka atas semua perbuatannya, dengan balasan sempurna. Allah tak menyukai orang-orang yang sombong.  (Tafsir Ibnu Katsir, 4/565)

Syaikh Wahba Zuhail menjelaskan, Allah menyebutkan sebab kekufuran orang yang kafir dan kerusakan orang yang merusak, karena pengingkaran kepada hari akhir. Seorang hamba tidak akan tegar di atas jalan kebenaran dan kebaikan, sedang dia tidak beriman kepada hari akhir; hari pembalasan atas segala amal selama di dunia. Allah Ta’ala mengkabarkan, orang yang tidak beriman kepada hari akhir, maka, hati mereka mengingkari seluruh kebenaran yang didakwahkan oleh Rasulullah SAW dan peringatan dari al-Qur’an.  Selain mengingkari apa yang mereka dengar berupa kebenaran, mereka juga berbuat angkuh dalam menerima dan mengikuti kebenaran. (Tafsir al-Wajiz, hal. 270)

Dihinakan Dunia dan Akhirat

Sejarah sudah membuktikan, bahwa orang-orang yang sombong terhadap kebenaran yang datangnya dari Allah, akan mendapatkan azab yang keras. Missalnya, selain Iblis, Allah juga mengazab Fir’aun dengan ditenggelamkan ke dalam lautan.

Allah menghinakan orang yang sombong bukan di dunia saja, tetapi juga sebelum dimasukkan ke neraka. Mereka akan mengalami kehinaan di hari akhir kelak.

Rasulullah bersabda, “Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang hinaan kepada mereka, lalu mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas. Di bagian atasnya, api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka”. (Riwayat Tirmizi dan Ahmad)

Sombong merupakan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah, meski hanya sedikit. Rasulullah bersabda, “Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan. Kemudian, seseorang berkata, “(Ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus.” Beliau bersabda, “Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain.” (Riwayat Muslim)

Untuk menghindari sifat sombong, para ulama memberikan tips bagaimana terbebas dari perbuatan itu, yaitu rendah hati. Sikap ini merupakan sesuatu yang lebih berharga, karena mereka akan lebih menghormati dan mencintai kita. Maksud dari rendah hati adalah, senang berlaku baik terhadap semua orang. Juga selalu menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan dan mendahulukan orang lain. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu’, sehingga tidak ada seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain. Atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya.” (Riwayat Muslim)

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat sombong, karena sombong adalah perbuatan orang-orang kafir. Bahkan, termasuk sifat tercela. Amin.

*Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah

*Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi Maret 2020

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles