Sebagai Muslim, tentu kita harus terus berusaha mencari konsumsi yang halal. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT;
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena syaitan itu sesungguhnya adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. al-Baqarah 2: 168-169).
Di suasana Ramadhan seperti sekarang, keluarga Muslim di Indonesia cenderung meningkat daya belinya terhadap bahan makanan dan minuman. Peluang inipun seringkali dimanfaatkan segelintir orang untuk meraup untung sebesar-besarnya dengan tidak memperhatikan kualitas barang, apalagi unsur kehalalannya.
Maka, kita perlu memperhatikan jenis makanan serta minuman yang bakal diolah dan disajikan selama Ramadhan ini. Adapun kriteria makanan dan minuman halal adalah sebagai berikut:
Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan seperti:
- Binatang yang hidup di dalam air, baik air laut maupun air tawar
- Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah, Rasul-Nya, dan para ulama
Sedangkan minuman yang halal pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4 bagian:
- Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia
- Air atau cairan yang tak memabukkan meski sebelumnya pernah memabukkan seperti arak yang berubah menjadi cuka.
- Air atau cairan itu bukan berupa benda najis maupun benda suci yang terkena najis
- Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-cara yang halal serta tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam
Sebagaimana dikutip dari laman ihatec.com, penetepan ketentuan halal-haram pada makanan serta minuman ini sebenarnya bertujuan untuk menghindarkan kita dari kandungan berbahaya itu. Misal, kita diharamkan mengkonsumsi daging babi karena babi merupakan hewan sumber penyakit akibat segala bentuk makanannya termasuk sampah. Kalau mengkonsumsi daging babi, maka kita berpotensi terkena penyakit seperti cacing pita.
Meski terbukti tak baik untuk kesehatan tubuh manusia, tapi beberapa agama tak melarang umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan. Oleh karena itu, makanan dan minuman haram masih menyebar luas di penjuru dunia termasuk Indonesia.
Dengan alasan penghematan biaya, para penjual makanan pun terkadang nekat menggunakan kandungan haram pada makanannya. Untuk itu, kita harus dapat membedakan mana makanan halal dan mana makanan haram.
Untuk bisa membedakannya perhatikan cara memastikan makanan serta minuman yang halal berikut ini:
Pilihlah bahan yang jauh dari unsur haram
Hal pertama dalam mamastikan makanan dan minuman yang halal adalah memilih bahan makanan ataupun minuman yang jauh dari unsur halal.
Daging babi yang merupakan salah satu makanan haram bagi umat Islam memang punya karakteristik yang hampir sama dengan daging sapi. Hal ini menyulitkan kita sebagai orang awam dalam membedakannya. Untuk itu jika Anda berada di tempat dengan mayoritas non Muslim, dapat memilih menu makanan ikan atau ayam yang sudah jelas jauh dari unsur haram.
Sama halnya dengan makanan, kita dapat menghindari minuman yang berpotensi memiliki kandungan alkohol dengan memilih jus atau air putih. Dengan memilih jus atau air putih, maka minuman yang kita konsumsi jauh dari unsur haram dan aman untuk di konsumsi.
Biasakan membaca komposisi bahan pada kemasan
Makanan kemasan merupakan solusi bagi keluarga Muslim terhindar dari makanan cepat saji yang biasanya terdapat unsur haram. Tetapi unsur haram juga masih bisa ditemukan pada makanan kemasan sekalipun. Namun, setidaknya pada makanan kemasan, biasanya terdapat komposisi bahan yang dicantumkan di balik kemasan.
Meskipun kadang istilah bahan makanan haram seperti babi atau alkohol berbeda bahasanya, namun kita dapat mengartikannya dengan bantuan tekonologi seperti google translate.
Dengan demikian, keluarga Muslim bisa menghindari makanan yang mengandung unsur haram dengan membaca komposisi bahannya. Untuk itu, sebelum membeli makanan kemasan, biasakan membaca komposisinya guna menghindari dari bahan baku yang haram.
Pilihlah yang berlabel halal
Langkah yang terakhir ini merupakan langkah paling jitu dan mudah untuk keluarga Muslim. Pilihlah makanan minuman kemasan yang memiliki label halal resmi serta memilih tempat makan yang memasang logo halal.
Dengan label halal itu sudah dipastikan makanan atau minuman yang tersedia pasti halal. Label halal sendiri tak sembarang bisa didapat oleh restoran atau produsen makanan kemasan. Terdapat beberapa tahapan uji oleh pihak terkait mengenai kehalalalan makanan dan minuman tersebut.
Karena itu, agar keluarga Muslim semua bisa menikmati makanan serta minuman yang halal, maka sebaiknya pastikan tempat makan atau makanan kemasan yang akan dikonsumsi tersebut berlabel halal. Karena jika sudah memiliki label halal itu, artinya restoran atau produsen benar-benar menjual makanan yang halal. Sehingga lebih meyakinkan untuk dikonsumsi.
Namun jika, tidak bisa menemukan restoran atau makanan kemasan dengan label halal, kita bisa menggunakan langkah-langkah sebelumnya untuk memilih makanan halal yang terbebas dari unsur haram.
Memastikan adanya label halal memang merupakan keharusan bagi penjual untuk semakin memberikan keamanan terhadap konsumennya. Dengan populasi Muslim tersebar di belahan dunia terlebih di Indonesia, maka wajib bagi penjual makanan memiliki label halal resmi. Bagi pembeli, juga harus jeli dan selalu memperhatikan makanan minuman yang akan dikonsumsi itu benar-benar halal dan terbebas dari bahan haram.
Penulis: Akbar Muzakki/Suara Hidayatullah
Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi April 2022