21.4 C
New York
Sabtu, September 14, 2024

Buy now

spot_img

Al-Qu’ran untuk Kampung Muallaf di Lereng Merbabu

“Al-Qu’ran di sini sangat dibutuhkan karena banyak santri yang belum punya,” kata Yohanes Kristanto. Kok namanya seperti orang Kristen?

Benar. Pak Yo, demikian biasa dipanggil, memang orang Kristen. Bahkan dia seorang pendeta. Tapi itu dulu. Sekarang dia sudah menjadi Muslim, setelah bersyahadat beberapa bulan lalu. Bagi yang ingin tahu kenapa Pak Yo memilih memeluk Islam, bisa menonton videonya di channel youtube Hidayatullah TV dengan judul “Dua Hal Ini Sebabkan Pendeta di Semarang Masuk Islam, Setelah Memurtadkan 430 Muslim.”

Seperti diakui di dalam video tersebut, dulu ia pernah sukses memurtadkan ratusan Muslim. Kini seakan ‘balas dendam’, Yohanes ingin membayar dosa-dosanya dengan giat berdakwah. Khususnya di daerah-daerah yang menjadi sasaran pemurtadan seperti lereng Gunung Merbabu  dan Bayat-Klaten di Jawa Tengah.

Di lereng gunung Merbabu, tepatnya Gantang, Sawangan, Magelang terdapat kampung muallaf. “Ada sekitar 200 mualaf,” kata Wandi, penggerak dakwah di Gantang. Bahkan ada satu dusun, dulu mayoritas Kristen, kini kondisinya sudah berbalik. “Yang non Muslim tinggal 14 kepala keluarga (KK),” tambah Wandi. Yohanes kemudian ikut bergabung memperkuat dakwah di Gantang.

Salah satu strategi yang dilakukan Wandi adalah mendirikan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Dengan mengajarkan al-Qur’an, dia bermaksud membentengi anak-anak dari gerakan pemurtadan. Alhamdulillah, kini TPQ Baitul Makmur santrinya ratusan, mulai anak-anak hingga remaja.

Menariknya, diantara santri tersebut banyak pula anak-anak dari keluarga non Muslim. “Mereka ikut mengaji karena tertarik sama teman-temannya,” kata Wandi.  Karena tiap hari mengantarkan anaknya mengaji, lama-kelamaan pun orangtuanya ikut masuk Islam.

Pada Juni 2022 lalu, Yayasan Wakaf al-Qur’an Suara Hidayatullah (YAWASH) mengantarkan al-Qur’an untuk para santri TPQ. Banyak di antara mereka belum punya al-Qur’an. “Saya atas nama TPQ Baitul Makmur mengucapkan jazakallah khairan katsira,” kata Ani yang mendapat amanah kepala TPQ.

Kita doakan gerak dakwah di Sawangan terus berdenyut untuk membentengi aqidah umat. “Jika dakwah berjalan, kami sulit masuk,” ujar Yohanes. Kata ‘kami’ di sini menggambarkan ketika Pak Yo masih aktif melakukan gerakan pemurtadan.

Yuk, berwakaf al-Qur’an. Karena masih banyak saudara kita di pelosok negeri yang membutuhkannya.

Penulis: Bambang S/Suara Hidayatullah

Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi Agustus 2022

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles