Aeshina Azzahra Aqilani, atau sering disapa Nina, baru-baru ini diundang untuk menjadi pembicara di forum dunia. Padahal usianya masih sangat belia (14 thn).
November 2021, gadis berhijab ini diundang serta didapuk menjadi pembicara termuda dalam forum Plastic Health Summit 2021 di Amsterdam, Belanda.
Pada bulan sebelumnya, Oktober 2021, siswi SMP N 12 Gresik ini juga diundang untuk menghadiri forum United Nations Climate Change Conference (COP-26), atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Ke-26 di Glasgow, Skotlandia.
Bukan serta merta bungsu tiga bersaudara ini diperhitungkan dunia. Sudah sejak lama ia menjadi seorang aktivis cilik lingkungan. Karena sangking antinya dengan sampah plastik, oleh teman-temannya ia kemudian dijuluki “Polisi Sampah”.
Pada 2019, bersama teman sebayanya dia menginisiasi berdirinya River Warrior. Itu adalah wadah bagi Nina dalam melakukan aksi-aksi pro lingkungan. Misalnya, aksi bersih-bersih sungai dari tumpukan sampah plastik.
“Saya senang melakukan ini. Ini panggilan hati saya,’’ tuturnya.
Ironisnya, lanjut dia, ditemukan banyak sampah plastik impor. Sampah tersebut mengakibatkan pencemaran sungai. Dari situ kemudian dia melancarkan protes dengan menulis surat yang ditujukan langsung kepada pemimpin negara-negara maju seperti mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dan terbaru surat protes serupa dikirim ke Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Nina juga telah melayangkan surat protes kepada PM Australia Scott Morrison, PM Kanada Justin Trudeau, PM Inggris Boris Johnson, serta PM Jerman Angela Merkel.*Sirajuddin Muslim/Suara Hidayatullah
Tulisan ini terbit di Majalah Suara Hidayatullah edisi Januari 2022.